PADANG-Pimpinan Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) seluruh Indonesia melaksanakan rapat di Universitas Negeri Padang (UNP), Sabtu, 23 Juli 2022.
Pertemuan ini membahas Pandangan Majelis Senat Akademik PTNBH terhadap Pengusulan dan/atau Penetapan Jenjang Semua Jabatan Fungsional Dosen Sesuai Kebutuhan dan Formasi Masing-masing Perguruan Tinggi.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Ketua MSA PTNBH Prof. Dr. Djoko Santosa, mengungkapkan, pertemuan ini merupakan langkah menyatukan komitmen dan persepsi dari 16 PTNBH dalam mengimplementasikan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi terkait pengusulan dan penetapan jenjang fungsional dosen.
“MSA PTNBH ini menjadi katalisator dari surat Dirjen, supaya sejalan antara senat akademik dengan rektor”, tuturnya.
Prof. Djoko menjelaskan, peran MSA PTNBH sebagai katalisator bertujuan untuk memudahkan kerja rektor agar bisa fokus pada Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya. Sebab untuk masalah akademik, statuta juga mengamanahkan pada senat akademik.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil MSA PTNBH, Prof. Dr. Sulistiowati mengungkapkan, pada surat edaran Dirjen Dikti menyatakan penyederhanaan prosedur kenaikan pangkat bagi dosen. Hal inilah yang disikapi agar 16 PTNBH di Indonesia memiliki kesamaan persepsi.
“Misalnya dosen yang masa baktinya belum memenuhi syarat, misalnya baru 10 sampai 20 tahun bisa diperjuangkan dengan syarat menghasilkan karya jurnal internasional memenuhi SJR dan JIF dengan ambang batas tertentu. Kemudian jabatan lektor kepala tidak ditentukan oleh Kemendikbud tapi oleh universitas masing-masing, namun penilainya harus profesor yang telah disetujui Dirjen Dikti untuk melakukan penilaian terkait kenaikan jabatan, ” bebernya.
Sementara itu, Rektor UNP Prof. Ganefri sebagai tuan rumah penyelenggara rapat MSA PTNBH mengungkapkan, senat akademik menentukan kemana langkah perguruan tinggi. Untuk itu, penting menjembatani pertemuan MSA ini.
Sekaligus UNP sebagai anggota baru di MSA PTNBH dapat belajar banyak dari universitas yang lebih dulu berstatus PTNBH.
“Kesempatan ini menjadi ajang belajar kita. Tujuannya agar kita lebih termotivasi sehingga bisa lebih unggul, ” harapnya.
Rapat MSA PTNBH di UNP dihadiri ratusan perwakilan dari 16 PTNBH di Indonesia. Masing-masing Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Negeri Malang.